Rakyatmerdeka.co – News Kemegahan merasa waktu menginjakkan kaki di bangunan yang terdapat di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta Pusat. Arsitektur Eropa tempo dahulu masihlah dipertahankan pada bangunan dua lantai yang telah berusia 96 th. itu.
Bangunan itu dulunya adalah tempat tinggal dari perwira tinggi militer Jepang, Laksamana Muda Tadashi Maeda. Tetapi tempat itu jadi bersejarah lantaran naskah proklamasi dirumuskan serta lahir di situ.
Naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomer 56 pada 17 Agustus 1945 dirumuskan serta di buat dirumah Maeda itu. Perumusan di buat oleh tiga tokoh yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, serta Ahmad Soebarjo, dan tokoh dari golongan muda dan tua.
Saat ini rumah itu masih tetap berdiri kokoh. Rumah itu terawat serta dialihfungsikan jadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
” Momen besarnya, di rumah ini Indonesia lahir, ” kata pemandu museum, Sri Harningsih, di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Museum itu menampilkan kondisi sesungguhnya waktu perumusan naskah proklamasi. Pusat utama museum itu yaitu lantai dasar. Di lantai dasar tersebut ada empat ruang utama perumusan naskah.
Ruang pertama yaitu ruang tamu. Ditempat itu ada empat bangku dengan satu meja bundar. Ditempat tersebut Bung Karno, Bung Hatta, serta Ahmad Soebarjo saat kali pertama diterima oleh Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945 kurang lebih pukul 22. 00 WIB.
Sesudah bernegoisasi dengan Maeda, perumusan terlaksana di ruang makan. Perumusan dilakukan oleh Bung Karno, Bung Hatta serta Ahmad Soebarjo.
Naskah selesai serta Bung Karno membacakannya di depan puluhan pemuda yang menanti di ruang rapat Maeda.
” Setelah pemuda setuju akhirnya diketik oleh Sayuti Melik di ruangan ini (lorong), ” kata Sri.
Usai diketik, naskah proklamasi itu di tandatangani Soekarno serta Hatta diatas piano tua. Sorak-sorai merdeka juga dipekikan setelah naskah ditanda-tangani. Mereka berduyun-duyun pulang serta menunggu pembacaan proklamasi di depan Rumah Bung Karno.
Pekerjaan dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi belum usai. Sri mengungkapkan saat ini pihaknya masihlah mencari beberapa tokoh yang turut ada dalam perumusan naskah proklamasi.
Sekarang ini, pihak museum baru mencatat ada 29 tokoh yang turut dalam perumusan naskah proklamasi.
” Bila info yang didapat itu ada lebih kurang 50 orang. Itu belum yang nunggu diluar rumah, ” ungkap Sri.
Untuk lengkapi beberapa nama tokoh itu, pihak museum terbuka dengan siapa juga yang terasa pernah turut dalam perumusan naskah proklamasi. Nanti, pihak museum bakal kerjakan pengecekan lagi pada tokoh tersebut .